Blog ini menampilkan spektrum warna-warni komunikasi dari berbagai sudut pandang

Monthly Archives: September 2008

Action Assembly Theory dari John Greene

Sebuah pesan tidak lahir begitu saja, tapi melewati suatu proses tertentu yang –disadari atau tidak disadari oleh pembuatnya—memengaruhi corak pesan tersebut. John Greene dalam teorinya Action Assembly Theory menjelaskan tentang cara seseorang mengorganisasikan pengetahuan dengan pikiran dan menggunakannya untuk membentuk pesan. Continue reading


marcomersIklan Ambient Media dan Pengaruh Modernitas Budaya Komunikasi Dunia Barat

(Ambient Media Advertising and the Influence of Modern Culture of Western Communication)

B. S. Wijaya

Abstrak: Iklan Ambient Media adalah salah satu bentuk komunikasi pemasaran alternatif yang bersifat non-konvensional. Berkembang pertama kali di negara-negara Eropa, iklan ambient media kini telah memikat banyak kreator iklan maupun pengiklan untuk menciptakan iklan-iklan kreatif yang tidak biasa dalam mengomunikasikan pesan-pesan merek produk mereka, tidak terkecuali di Indonesia. Di berbagai ajang lomba periklanan Tanah Air, iklan ambient media selalu mencuri perhatian karena keunikan ide dan ‘ketidakbiasaan’-nya. Sebagai produk modernitas budaya komunikasi Barat yang merupakan rahim kapitalisme, iklan ambient media di Indonesia pun menjadi cermin dari apa yang diasumsikan dalam teori modernisasi bahwa “masyarakat yang kurang maju Continue reading


Kultur Barat dalam Dunia Iklan Indonesia Dipandang dari Sudut Teori Ketergantungan dan Modernisasi

Oleh: B. S. Wijaya

Pada tahun 2005, dunia periklanan Indonesia dikejutkan oleh fenomena pemutusan hubungan kerja besar-besaran di biro iklan multinasional nomor satu yakni Lowe Indonesia. Selama ini masyarakat periklanan dan para praktisi maupun akademisi pemasaran mengenal Lowe Indonesia sebagai agency yang sehat, bereputasi sangat baik, bermodal kuat sebagai agency yang memiliki billing terbesar hingga mendudukkannya sebagai agency nomor satu di Indonesia, dan yang tak kalah penting: sering memenangkan penghargaan kreatif di ajang festival iklan nasional, bahkan kerap menjadi Agency of The Year. Jadi, suatu hal yang muskil jika agency yang awalnya merupakan inhouse agency PT Unilever Indonesia itu tiba-tiba terancam bangkrut hingga mem-PHK karyawan-karyawannya. Terlebih, sebagian besar karyawan yang di-PHK tersebut adalah tenaga-tenaga kreatif. Continue reading



%d bloggers like this: