IMG_20190414_011313Relasi Konsumen dan Merek dalam Dimensi Simbolik, Sosial dan Politik

Oleh: B. S. Wijaya

Abstrak: Oleh Baudrillard (1996), ‘merek’ (‘brand‘) disebut memberi kontribusi bagi masa depan bahasa konsumsi. Kita pun dapat melihat dewasa ini merek menjadi wacana yang mengintrusi hampir segenap sisi kehidupan masyarakat pascamoderen, dan dibahasakan dalam konteks konsumsi secara luas. Hal ini berimplikasi pada konstruksi relasi konsumen dan merek yang bergerak dalam berbagai dimensi pemaknaan yang tidak tunggal. Makalah ini mengkaji secara konseptual bagaimana konstelasi makna relasi konsumen dan merek dalam dimensi simbolik, sosial dan politis. Dalam dimensi simbolik, merek menjadi institusi yang mengabsorbsi berbagai kharisma nilai-tanda dan mengisi ruang perseptual konsumen. Dalam dimensi sosial, merek menjadi modal bagi konsumen dalam percaturan kuasa di arena sosial. Dalam dimensi politik, merek menjadi institusi nilai-tanda yang ideologis, menciptakan habitus-habitus doksis di kalangan konsumen. Makalah ini dapat menjadi salah satu pintu masuk untuk memahami merek (brand) dan pemerekan (branding) dalam korpus kajian-kajian budaya, media dan komunikasi.

Katakunci: nilai-tanda, modal simbolik, habitus doksis, ruang perseptual, arena sosial

Advertisement