Why do people ignore the ‘plastic bag diet’ campaign? An Indonesian consumers perspective
B. S. Wijaya, Prima Mulyasari Agustini, Mirana Hanathasia, Dianingtyas M. Putri & A. H. Sutawidjaya
Abstract
As an effort to minimize the climate change impact, reducing plastic waste is urgently needed. Unfortunately, so far this effort has not yielded maximal results, even though the ‘plastic bag diet’ campaign has been intensified. This paper interrogates the reason why Indonesian consumers/shoppers disregarded and did not even care about the campaign. Using Focus Group Discussion, the authors discussed with two groups of different shoppers, namely the regular shoppers and non-regular shoppers. The discussion is divided into three topics. First, the habit of using plastic shopping bags. Second, awareness of avoiding the use of plastic shopping bags. Third, the possibility to adopt an eco-friendly lifestyle. The results show that both regular and non-regular shopper groups do not mind paying 200IDR for plastic shopping bags because it is financially not detrimental, and they are reluctant to bring their shopping bags. Besides being troublesome, some of the participants also considered it old-fashioned. However, non-regular shoppers tend to have an awareness of environmental preservation better than regular shoppers. Therefore, we conclude several factors that cause consumers to ignore the ‘plastic bag diet’ campaign, including functional, social, cultural, and structural reasons.
Full paper access link: Why do people ignore the ‘plastic bag diet’ campaign?
To cite this article (7th APA Style):
Wijaya, B. S., Agustini, P. M., Hanathasia, M., Putri, D. M. & Sutawidjaya, A. H. (2020). Why Do People Ignore the ‘Plastic Bag Diet’ Campaign? An Indonesian Consumers Perspective. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 423(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/423/1/012009
Menonton Indonesia di Remang Kabut Euforia Reformasi: Telaah Buku Budaya Populer di Indonesia, Mencairnya Identitas Pasca-Orde Baru
(Watching Indonesia in the Dim Mists of Reform Euphoria: a Book Review of ‘Popular Culture in Indonesia, Fluid Identities in Post-Authoritarian Politics’)
Oleh: B. S. Wijaya
Abstract: If in the New Order era, the political dynamics in the production and consumption of pop cultures was caught in the polarity between those for, and those against, the status quo centred at the official ideology of (that ‘recognized’ by) the governmental regime which was a combination of Javanism, secularism, militarism, paternalism, developmentalism and indigenism, then in the post-New Order or the Continue reading
PERINGATAN (WARNING)
Berhubung beberapa kali saya temukan artikel di blog-blog dan media lain yang mengutip bahkan meng-copy paste artikel-artikel saya yang ada di blog ini, mohon dengan sangat agar JUJUR dan BERTANGGUNGJAWAB dengan mencantumkan nama penulis artikel, judul dan nama jurnal/ buku/ webblog ini sebagai sumber referensi, pada daftar pustaka Anda atau di endnote/daftar kutipan sebagaimana layaknya standar penulisan ilmiah (akademik). Jika Anda menerbitkannya dalam blog, maka tuliskan dengan jelas sumbernya, tautan blog ini http://www.komunikasiana.com atau langsung ke nama penulis, judul dan jurnal yang tercantum pada artikelnya.
Tindakan mengutip apalagi meng-copy paste tanpa mencantumkan sumber rujukan sangat DIHARAMKAN dalam dunia ilmiah dan termasuk salah satu bentuk KORUPSI KOMUNIKASI.
Terimakasih atas pengertian dan kerjasama Anda.
Selamat berkarya!
(Since I often found articles on several blogs and other media are quoting even copy-pasting my articles from this blog, therefore I implore you to be HONEST and RESPONSIBLE by mentioning the author’s name of article, title and name of the journal / book/ this webblog as a reference source, in your bibliography or endnotes / citations list as appropriate standards of scientific writing (academic). If you publish it in a blog, then write down clearly the source, this blog link http://www.komunikasiana.com –or directly quoting the author’s name, title and journal name of the article.
Action of citing especially of copy-pasting without including the reference source is extremely FORBIDDEN in the scientific and professional world, and is one form of CORRUPTION OF COMMUNICATION.
Thank you for your understanding and cooperation. )
Korupsi Komunikasi dalam Dimensi Pesan, Media, Konteks dan Perilaku: Sebuah Proposisi Teoretis untuk Riset
(The Corruption of Communications in the Message, Media, Context and Behavioral Dimensions)
Oleh: B. S. Wijaya
Abstrak: Dalam komunikasi, hak publik atau khalayak adalah menerima pesan yang disampaikan komunikator secara utuh sesuai fakta, baik fakta normatif maupun fakta kontemplatif yang mengacu pada kaidah kebenaran berdasarkan hati nurani dan tanggung jawab moral. Korupsi komunikasi adalah perbuatan atau peristiwa dalam proses komunikasi yang mengurangi hak publik atau khalayak dalam menerima pesan secara utuh dan benar sesuai fakta, baik fakta normatif maupun fakta kontemplatif dengan memanfaatkan kekuasaan, kekuatan atau kewenangan yang dimiliki. Tulisan ini memaparkan dan membahas berbagai dimensi koruptivitas komunikasi, baik dari dimensi pesan, media, konteks dan perilaku yang kerap dijumpai di berbagai lingkup aktivitas komunikasi seperti komunikasi politik, komunikasi pendidikan, komunikasi pemasaran, komunikasi korporat, komunikasi media massa, bahkan dalam lingkup komunikasi antarpribadi. Untuk menggambarkan tinggi-rendahnya tingkat koruptivitas suatu komunikasi, maka penulis menawarkan sebuah rumus Koruptivitas Komunikasi yang terdiri dari unsur-unsur N (communication Needs) plus P (Power) pangkat O (Opportunity) kurang Ar (Audience right) yang dikalikan dengan Cs (Conscience) plus R (moral Responsibility).
Kata Kunci: Korupsi Komunikasi, komunikasi persuasif, komunikasi pencitraan, manajemen kesan (impression management), pencucian kesan (impression laundering)
See the full-text paper here: Korupsi Komunikasi
Cite this article –APA Style– as follow (kutip artikel ini dengan penulisan di daftar pustaka sbb):
Wijaya, B. S. (2013). Korupsi Komunikasi dalam Dimensi Pesan, Media, Konteks, Perilaku: Sebuah Proposisi Teoretis untuk Riset [The Corruption of Communications in the Message, Media, Context and Behavioral Dimensions]. Journal Communication Spectrum, 3 (1): 1-13
Berhubung banyaknya comment yang masuk, dan terbatasnya waktu luang saya, dengan ini saya mohon maaf kepada teman-teman yang telah mengirimkan comment namun belum sempat saya jawab.
Saya melihat ada lebih dari seratus comment yang masih ke-pending, menunggu response, sebagian besar berupa pertanyaan-pertanyaan seputar metode penelitian, teori-teori, dan komentar artikel lainya.
Dengan segala keterbatasan saya, saya akan coba menjawab semuanya, tapi tidak bisa sekaligus dalam waktu bersamaan. Karena itu saya minta kesabaran teman-teman.
Kadang pertanyaan yang diajukan sebenarnya sudah ada jawabannya (karena topik dan inti pertanyaannya mirip), baik dalam bentuk artikel di kategori lain dalam blog ini, maupun dalam bentuk jawaban-jawaban penanya lain yang sudah saya posting. Karena itu mohon teman-teman mengecek juga artikel-artikel di kategori lain dan/ atau jawaban-jawaban yang sudah saya berikan untuk penanya lain dalam blog ini.
Atas pengertian dan kerjasamanya, tak lupa saya ucapkan terima kasih. Semoga blog ini bermanfaat dan membantu mencerahkan wawasan kita tentang fenomena dan ilmu komunikasi.
salam hangat,
BSW