Relasi Konsumen dan Merek dalam Dimensi Simbolik, Sosial dan Politik
Oleh: B. S. Wijaya
Abstrak: Oleh Baudrillard (1996), ‘merek’ (‘brand‘) disebut memberi kontribusi bagi masa depan bahasa konsumsi. Kita pun dapat melihat dewasa ini merek menjadi wacana yang mengintrusi hampir segenap sisi kehidupan masyarakat pascamoderen, dan dibahasakan dalam konteks konsumsi secara luas. Hal ini berimplikasi pada konstruksi relasi konsumen dan merek yang bergerak dalam berbagai dimensi pemaknaan yang tidak tunggal. Makalah ini mengkaji secara konseptual bagaimana konstelasi makna relasi konsumen dan merek dalam dimensi simbolik, sosial dan politis. Continue reading
The ‘Realness’ Discourse of a Political Leader: A Komunikasi Berasa Perspective
by B. S. Wijaya
DOI: 10.18196/jgp.2016.0031/310-340
Abstract: This article examines the communication style of the former Governor of Jakarta and presidential candidate during the 2014 Indonesian election, Joko Widodo (known as Jokowi), both as a discourse and communication model that affects trustworthiness and meaningfulness of the audiences toward the conveyed messages.This communication model is called Komunikasi Berasa [‘sensed-communication’ or ‘experientially-meaningful communication’], which synergises the delivery and verification of a message through audiences’ experience towards the meaning of the Continue reading
Implikasi Perkembangan TI dalam Organisasi dan Koreksi Atas Teori Media Richness
Oleh: B. S. Wijaya
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini membuat banyak organisasi/perusahaan melakukan tranformasi teknologi informasi maupun budaya perusahaan. Elizabeth Lane Lawley (1994) menyebut penerapan TI dalam organisasi berimplikasi pada perubahan struktur organisasi dari dekonsentrasi (sentralisasi) menjadi desentralisasi, dari vertical menjadi horizontal. Continue reading
Mau Menguasai Suatu Organisasi..? Pegang Anggota ‘Klik’-nya!
Setidaknya ada beberapa unsur dalam jaringan komunikasi pada suatu organisasi yang memiliki peranan cukup penting. Kita dapat membagi mereka ke dalam anggota klik dan bukan anggota klik. Klik adalah sebuah kelompok individu yang paling tidak separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota-anggota lainnya. Agarwala-Rogers (1976) mengemukakan bahwa “kebanyakan anggota klik relative akrab satu sama lain baik dalam komunikasi formal maupun informal”. Satu prasyarat keanggotaan klik adalah setiap individu harus mampu melakukan kontak satu sama lain, bahkan dengan cara tidak langsung. Anggota klik adalah jantung sistem dan bertindak sebagai tujuan akhir bagi kebanyakan pesan. Beberapa anggota klik, antara lain: Continue reading
Perbedaan dan Perkembangan Teori-teori KLASIK, Teori TRANSISIONAL, dan Teori MUTAKHIR
Oleh: B. S. Wijaya
TEORI KLASIK mementingkan aspek struktur dan fungsi. Bahwa untuk mencapai efisiensi yang tinggi, maka struktur organisasi harus stabil. Semakin stabil maka semakin efisien. Sehingga struktur-struktur dan fungsi cenderung selalu tetap/tidak berubah. Dua bentuk organisasi yang popular dalam teori ini adalah organisasi social dan formal. Dalam organisasi social, perbedaan-perbedaan status social mengembangkan suatu hirarki dalam struktur sosial yang menempatkan figure-figur tertentu dalam posisi penting, yang biasanya dipertahankan bahkan dikultuskan. Continue reading